Yosef P Koton menegaskan bahwa kabar itu (pemotongan THR) tidak benar .
"THR-nya saja belum ada. Sebenarnya ini muncul karena kegelisahan akibat dampak pandemi Covid-19 yang berimbas pada banyaknya pekerja yang dirumahkan sehinga tidak memiliki penghasilan. Ini hanya imbauan untuk berbagi kepada masyarakat yang terdampak Covid-19,” kata Yosef P Koton, Kamis (30/4/2020).
Yosef P Koton menilai telah distorsi komunikasi atau miskomunikasi sehingga muncul isu pemotongan THR.
Ia menjelaskan imbauan untuk berbagi kepada warga terdampak Covid-19 ini muncul saat rapat dengan kepala sekolah untuk mengevaluasi pencegahan penyebaran covid 19 di sekolah dan efektivitas pembelajaran siswa secara daring.
"Berbagi kepada warga yang kurang mampu merupakan niat baik, ini bersifat suka rela dan tidak ada pemaksaan seperti yang dikabarkan media tersebut apalagi pemotongan THR ,” ujar Yosef Koton.
Ia menegaskan tidak benar adanya adanya pemotongan THR guru dan kepala sekolah, apalagi sudah ada besaran dan diminta untuk menyembunyikan praktik ini kepada atasan.
Pewarta : PPID Dikbudpora